each blogger must post these rules. each blogger starts with eight random facts/habits about themselves. bloggers that are tagged need to write on their own blog about their eight things and post these rules. at the end of your blog, you need to choose eight people to get tagged and list their names. don’t forget to leave them a comment telling them they’ve been tagged and to read your blog.
Ehhhhh..pas lagi gak punya uang…pas ada banyak obyekan.Pas sakit gigi, ada yang kasih obat sakit gigi.Pas sedang seneng, pas temen juga kebetulan bawa oleh-oleh.Pas sedang hendak berbuka, pas ada yang bawa banyak makanan.Pas lagi sedih, pas banget ada tempat sampah buat muntah-muntah.
Tidak usah berlebihan, saya yakin teman-teman setuju kalau segala sesuatunya pas akan lebih baik, lebih nyaman, dan pastinya lebih aman.Coba saja kalau kita memakai sepatu yang kekecilan, pasti kaki kita akan lecet, bengkak, biru, dan pasti akan mengganggu kesehatan. Atau sepatu yang kegedean aka longgar...pastilah tak nyaman memakainya, berjalan pelan-pelan karena takut copot dan kita akan sibuk mencari kapas atau sobekan kain untuk menyumpalnya agar enak dipakai. Atau taruhlah kita membeli baju yang kesempitan, nggak nyaman kan? Kita akan bergerak seperti robot, karena takut baju itu robek, pun sebailknya.
Nah kita jadi lupa bersyukur, lupa bahwa apa yang sudah kita terima ini adalah nikmat. Sebuah ke-pas-an, kesesuaian yang diberi Allah yang sudah barang tentu diberikan tak mungkin tanpa pertimbangan.
Tak ada orang yang tak memiliki masalah di dunia ini. Semua orang pasti memiliki masalah. Berat, ringan, semua itu tergantung bagaimana keluasan hati kita menerimanya. Orang yang bahagia bukanlah mereka yang tak pernah punya persoalan, tetapi mereka mampu melarung persoalan-persoalan tersebut di samudra hati, menerima dengan lapang, dan mencari solusinya.
Bila kita mengibaratkan kekecewaan sebagai jalan berlubang, maka jangan terlalu lama kita berada di sana. Bergerak, lalukan sesuatu yang berharga. Atau bila toh tidak memiliki kekuatan untuk menanggungnya sendirian, ajaklah teman berbagi. Yakinlah akan ada jalan mulus di depan jalan berlubang itu.
Setiap peristiwa yang menimpa kelak akan mengajarkan kita untuk tertawa lebih banyak dan menangis lebih pelan.
Hidup hanya sekali, Mari berbahagia…menjadi orang yang bahagia.
Sepertinya ketidakpercayaan bersarang di diri saya, Pak. Sebenarnya, diri (kita) mampu saja menulis. Tapi, sepertinya sering pasang surut melanda. Tidak jarang, dalam menulis, menjadi penulis sekaligus editornya. Tepatnya, belum jadi kalimat tangan sibuk menekan tombol backspace, atau mem-block semuanya dan … mengakhiri dengan menekan delete.