Sepertinya ketidakpercayaan bersarang di diri saya, Pak. Sebenarnya, diri (kita) mampu saja menulis. Tapi, sepertinya sering pasang surut melanda. Tidak jarang, dalam menulis, menjadi penulis sekaligus editornya. Tepatnya, belum jadi kalimat tangan sibuk menekan tombol backspace, atau mem-block semuanya dan … mengakhiri dengan menekan delete.
At 6:36 PM, Theresia Maria said…
Kebalikan deh, aku kalo nulis bisa sak kandang kopyah, tapi kalo disuruh lisan malah susah!Iya, lama nih gak saling kontak jeng! Jogja kabare koyo ngopo?
At 7:33 PM, Anonymous said…
wah... berarti gajinya dobel donk itu... ckckckck
At 9:36 PM, isma said…
kata mas mahbub, nulis dan ngedit itu mang seiring sejalan. trus patokan sederhanya, "kita paham nggak, sama maksud tulisan yg kita buat."yah... kalo gajinya dobel gitu aku juga mau mas mata hehehe....
At 10:11 PM, Anonymous said…
wah.. aku kalau di depan unai malah gak bisa bicara. tapi kalau menulis sambil membayangkan unai, lepaslah semua kata-kata, berbuaran di angkasa rasa nan gagah perkasa..
At 10:21 PM, Putirenobaiak said…
aku lebih gampang nulis daripada ngomong nai, tapi kalo mao nulis serius jadi sering juga bertanya-tnaya tulisanku bermutu nggak ya? akire ya cuek aja, nulis di blog sebebasnya, mo mutu ato nggak biarin deh hehe.pak ersis baik yah, aku juga ingin belajar dari tulisan beliau neh, tapi ya kendalanya waktu blogging n listrik masih 'mampus'mulu. :(
At 12:36 AM, Anonymous said…
Sama dg Mbak Tiwi dan Uni Meiy, Da lebih gampang menulis pada mengucapkan. Kadang ketika shooting srg blepotan dan terpaksa cut. Btw, tetaplah menulis, soal dibaca atau tidak, itu urusan belakangan. Seperti kata "sebuah SMS" : scripta manent verba volan" atau dalam bahasa mendiang Pram, "menulislah, bila tak ingin hilang dari pusaran dunia".Semangat! Dan teruslah menulis :)
At 2:02 AM, Anonymous said…
Saya termasuk penulis perfeksionis. Berjuang supaya setiap tulisan bebas cela, baik yang salah tulis maupun salah pikir. Saya tidak terlalu suka orang yang ceroboh dalam menulis. Apalagi untuk urusan seremeh salah ketik hehehe. Yeah, tiap orang beda-beda ya. Saya sih punya tips sederhana saja: baca ulang minimal 3 kali tulisan yang kita buat. Kebanyakan kita malas bahkan untuk sekadar membaca ulang tulisan sendiri.
At 4:22 AM, Vie said…
Kok sama kita Nai. Aku kadang suka stuck pdhal dah banyak terkumpul bahannya diotak, tp numpahinnya itu kadang susah. Lama² aku pake slogan "EGP" klo mo nulis.
At 2:35 PM, unai said…
@Tiwi :hihihi kandang kopyah bahasa mana tuh? walikane aku sing tukang nggambleh yo mbak ;)@Mata : iya Ta, tapi yang bayar siapa? hehe@Isma : aku harusnya berguru padamu yah buk?@Sujud : weleh..yang bener?@NiMeiy: Kita belajar bareng lah :)@Damax: Wedew uda shooting? shooting apa da? lah no wonder uda pinter nulis, emang kerjanya nulis, kalo aku kan kerjanya ngomong :P@Windede: begitu ya pak, tengkyuh@Vie : Iyya kita EGP aja yah...
At 2:41 PM, Anonymous said…
....:(