At 11:02 PM, buderfly said…
jalani laju luruhmudengan irama hati penuh Nairasakan bahwa hidup teruslah bertumbuh...sampai saatnya kau tahudimana hatimu berlabuh..luruhlah luruh jiwa yang tengah lusuh...
At 3:21 AM, Maryulis Max said…
Hatiku turut luruh bersamamu BIN... He3X
At 1:52 PM, mutiara nauli pohan said…
pasrah...
At 10:06 PM, Anonymous said…
setdah... nek wis meh preian wiken, terus postingan romantis, ben tambah disayang karo pak mentareee.... koyone pak mentare kuwi luwih seneng yen masakan enak tinimbang moco postingan sing romantis?! hihihihihihi.... :Pmet wiken ye mak... salam buwat alip + bapaknya :)siwoer
At 4:54 AM, Sisca said…
Mbak Unai, saatnya bangkit !!!!jgn terlalu menangisi satu kepedihan, biarkan duka pergi dari kerangka hatimu...agar kegembiraan bisa bersarang di sana :)
At 10:36 PM, unai said…
Bud..jiwaku mati saat ini.Uda...terima kasih ya daUli..tak ada yang lebih baik dari itu kan Li?Mba Lucy.. daun kering ..tak akanmenghasilkan tunas baru. dia luruh tertiup angin..kemudia busuk menjadi humusOm siwoer..heheh setdah..Susan...mungkin kebetulan aja kali san.Sisca..betul ya sis..bangkit dari kubur hihihi
At 12:33 PM, yaya said…
Masih ada hinggapan dan tempat berbaringsaat luruh hatimenderaMasih ada hinggapan dan tempat berbaringyang tidak akan patahmasih ada Allahyang siap menampungsemua dera kita